Perjalanan ke Makassar dimulai

Cerita perjalanan ini saya alami tepatnya pada liburan Ramadhan 1431 H, kala itu kami sekeluarga pulang ke Makassar untuk ber-idul fitri bersama. Bagaimana kisahnya simak tulisan ini.

Mungkin bagi sebagian besar orang berlibur ke kampung halaman selama 10 hari adalah hal yang membuang - buang uang . Dalam arti kata bahwa , buat apa hanya 10 hari kok harus bersama - sama pulang kampung ke Makassar.

Hal ini tentunya sudah dipikirkan matang - matang dengan berbagai pertimbangan . Bahkan , hal ini telah saya konsultasikan dengan bunda beberapa minggu sebelum keberangkatan , bahkan beberapa kali tiket yang telah di booking dilepas kembali karena belum ada kepastian dari urusan yang hendak diselesaikan di Jakarta.

story begin ..

Sejak pagi kami telah membenahi barang - barang yang akan dibawa ke Makassar . Masing - masing dari kami membawa koper , adapula koper yang super besar bahkan , beratnya 1 koper saja mencapai 45 kg.

Kondisi kota Jakarta telah menempa kami untuk mewaspadai kemacetan , oleh karena itu saya , Akbar, Chaedar , Kautsar , Mama , Lexy , dan Mas Abie berangkat dari Depok menuju Bandara Soekarno Hatta pada pukul 16.30 WIB . Diperjalanan pun kami tersendat macet seperti di Jl. Margonda Raya dan di Jl.Pasar Minggu .

Kemacetan di Ibukota Jakarta memang tak terhindarkan , bahkan di Jalan Tol sekalipun macet seringkali menghambat perjalanan. Maka Mas Abie memutuskan untuk masuk ke Jalan Tol dan lewat Tol Tj. Priok . Akhirnya kami melewati rute tersebut dan alhamdulillah , kami tidak terjebak macet di Jalan Tol.

Kami berbuka puasa di jalan dengan perbekalan yang telah kami persiapkan dari Depok , yakni Teh Manis ,Gorengan , bahkan kami membawa Nasi dan Ayam yang telah dipersiapkan oleh Ibu. Adzan berkumandang memecah langit kesepian , kami pun berbuka puasa . Alhamdulillah puasa ke - 20 telah kami lewati .

Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta kami behenti di Mesjid Angkasa Pura II untuk menikmati bekal kami , sekaligus untuk menunaikan kewajiban shalat Maghrib sekaligus kami jamak dengan Isya karena kami akan melakukan perjalanan. Selepas sholat , kami pun menuju ke Bandara dan langsung memasukkan barang bagasi kami.

Dan kami langsung masuk ke Ruang Tunggu Bandara , dan menanti keberangkatan kami . Pesawat kami bertolak dari Bandara Internasional Soekarno Hatta dengan Batavia Air pukul 10.45 WIB , namun dikarenakan cuaca yang tidak bersahabat maka penerbangan diundur selama 45 menit.

Maka pesawat berangkat pada pukul 11.30 WIB dan tiba di Makassar pada pukul 03.00 WITA di Bandara Sultan Hasanuddin. Makassar yang kala itu masih Subuh hari membuat bulu kuduk merinding , kami pun mengambil bagasi dan menuju ke rumah tercinta dengan mengendarai mobil rental (mobil rental di Bandara Sultan Hasanuddin biasanya hanya beroperasi pada malam hari) .

Sesampainya di rumah waktu telah menunjukkan pukul 03.45 WITA dan waktu imsakiyah sudah hampir masuk . Maka setelah kami masuk ke rumah , kami hanya menyingkap debu - debu yang melengket di sofa dan lantai . Setelah itu kami mengefisienkan waktu untuk menyegerakan sahur .

Dengan bekal yang kami bawa dari Depok , maka kami Sahur Bersama di ruang tamu dengan kursi yang masih berdebu dan dialasi koran . Barulah 15 menit berselang kami sahur , maka waktu imsak telah masuk . Kami mau tidak mau harus menghentikan kegiatan mengunyah kami dan bersiap untuk shalat subuh . Setelah makan sahur dan shalat subuh , kami sejenak beristirahat dan mempersiapkan diri untuk berbenah membersihkan rumah kami tercinta untuk keesokan paginya.

Tentunya anda masih penasaran dengan perjalanan saya selama 10 hari di Makassar ? Simak kisah lanjutannya (tapi dalam bahasa Inggris lohh .. ) di My Ied 1431 Hijriah Story ..

5 Komentar

Lebih baru Lebih lama
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...