Ujungpandang, 7 Agustus 2011
Mohon maaf tulisan ini baru dapat diterbitkan, setelah terkendala waktu dan kesibukan. Namun alhamdulillah akhirnya saya dapat merampungkan tulisan ini. Semoga 'curhat' saya ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Sore itu menunjukkan pukul 17.00 WITA ketika saya memacu motor menuju ke Mesjid Raya Makassar untuk berbuka puasa. Saya baru saja mengantarkan ibu untuk berbuka puasa di tempat temannya. Karena yang datang akhwat semua, jadinya saya memilih untuk ke Mesjid Raya saja untuk berbuka puasa.
Pukul 17.10 WITA saya sudah berada di Mesjid Raya, saya sudah memarkirkan motor kemudian berjalan memasuki mesjid, tak lupa saya menitipkan sendal di tempat penitipan. Setelah melewati pintu masuk saya terkejut melihat banyaknya penjual buku, ternyata sedang ada bazaar buku "Muslim Books Fair VI" yang diadakan oleh MUI Prov. Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Yayasan Mesjid Raya Makassar.
Setelah melewati stand tersebut, saya melihat sudah banyak orang yang menanti saat berbuka puasa namun belum ada yang mendekati santapan berbuka yang sudah tersedia. Terlihat panitia berbuka puasa masih sibuk merapikan hidangan berbuka puasa yang ditata diatas taplak. Di Mesjid Raya Makassar setiap harinya disediakan berbuka gratis bagi para jamaah, dan tempat berbukanya di pusatkan di lantai 1.
Menunggu saat dipersilahkan oleh Panitia, banyak jamaah yang bersandar di tembok melepas lelah.
Saya pun memilih untuk bersandar sejenak di tembok, sambil menunggu kami dipersilahkan untuk duduk di depan hidangan berbuka puasa. Alhamdulillah, lima belas menit kemudian kami yang sedari tadi menunggu di sekitar tempat berbuka mulai dipersilahkan untuk menempati posisi di depan hidangan berbuka puasa.
Menu Berbuka Puasa, sederhana dengan penuh rasa kesyukuran.
Di atas piring plastik kecil terdapat air mineral gelas 1 buah, roti dalam kemasan 1 buah, kue bolu hijau, segelas es buah, dan segelas kecil kopi. Dengan berbuka sederhana seperti ini saya merasa menjadi bagian dari mereka yang hidup sederhana dan senantiasa bersyukur atas apa yang mereka dapatkan.
Di seluruh ruangan ini telah terdengar alunan ayat suci Al-Qur'an yang melantun dari speaker. Kami semua menanti saat berbuka puasa, ada yang foto - foto situasi buka puasa, ada juga anak - anak yang berlarian, sedangkan panitia masih sibuk mengarahkan jamaah yang baru datang untuk menempati posisi yang sudah disediakan.
Menanti saat berbuka puasa..
Lima belas menit sebelum buka puasa, tepatnya pukul 17.50 WITA rupanya ada jamaah yang menyumbang nasi bungkus untuk santapan berbuka puasa. Awalnya saya sedikit 'jaim' untuk tidak mengambil nasi bungkus tersebut, alasan jaim saya karena mungkin masih ada orang yang lebih membutuhkan nasi tersebut dibanding saya. Namun rupanya panitia bersikeras memberikan nasi bungkus tersebut kepada saya, jadilah saya terima dengan senang hati.
Waktu terus berjalan hingga menunjukkan waktu 18.07 WITA, terdengar dari speaker pemberitahuan bahwa waktunya berbuka puasa. Kemudian dibacakanlah doa berbuka puasa yang juga terdengar dari speaker seraya para hadirin turut mengaminkan doa tersebut. Saya mengucapkan syukur alhamdulillah yang tak putus-putusnya ku panjatkan pada-Mu ya Allah engkau telah memberikan kami kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan puasa hari ke-7.
Setelah selesai doa berbuka puasa, terlihat para jamaah yang lain sudah menikmati hidangan yang tersedia di depannya dengan lahap. Pertama yang saya makan adalah es buahnya, karena kita disunnahkan makan yang manis dahulu pada saat berbuka puasa. Setelah itu barulah saya makan nasi bungkus, dari tampilan luarnya sangat sederhana. Dilihat dari bungkus yang terbuat dari kertas warna coklat yang biasa di warung makan. Setelah saya 'intip' isinya, rupanya ada nasi putih, ayam, dan cabe sachet.
Tanpa menunggu komando lagi, saya pun menyantap nasi bungkus tersebut dengan lahap. Maklum seharian ini banyak rutinitas jadi harus semangat makannya !. Rupanya banyak jamaah yang tidak memakan nasi bungkusnya, jadi mereka membawanya saja dan langsung menuju ke tempat wudhu. Saya menghabiskan dulu nasi bungkusnya, karena tanggung tinggal dikit ^_^
Setelah habis makan, saya pun langsung menuju ke tempat wudhu. Disini lagi banyak banget orang. Walaupun keran airnya banyak, namun karena memang jamaah mesjid raya yang banyak sehingga kita harus saling menunggu satu sama lain.
Akhirnya setelah berwudhu, saya menuju ke lantai 2 Mesjid Raya untuk menunaikan shalat Maghrib berjamaah. Saya pun mencari tempat untuk meletakkan tas, akhirnya saya dapat shaf kedua. Karena didepan saya kosong, jadinya saya dapat di shaf pertama. Alhamdulillah ^_^
Setelah selesai shalat Maghrib saya akhirnya bingung untuk mengisi perut lagi karena nasi tadi rupanya hanya bisa mengganjal perut sebelum hidangan utama. Saya memilih makan di Djogoyudan atau bernostalgia dengan Sate Mase Masea. Akhirnya saya memilih untuk makan sate dan segera meluncur kesana.
Demikian cerita berbuka puasa di Mesjid Raya Makassar, baca juga cerita saya tentang Al-Qur'an TERBESAR yang ada di Mesjid Raya Makassar. Pasti anda penasaran juga kan ! Oke deh sekian dulu, semoga memberikan anda informasi mengenai situasi Ramadhan di Makassar ^_^ Salam Yaa Ramadhan !
Mohon maaf tulisan ini baru dapat diterbitkan, setelah terkendala waktu dan kesibukan. Namun alhamdulillah akhirnya saya dapat merampungkan tulisan ini. Semoga 'curhat' saya ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Sore itu menunjukkan pukul 17.00 WITA ketika saya memacu motor menuju ke Mesjid Raya Makassar untuk berbuka puasa. Saya baru saja mengantarkan ibu untuk berbuka puasa di tempat temannya. Karena yang datang akhwat semua, jadinya saya memilih untuk ke Mesjid Raya saja untuk berbuka puasa.
Pukul 17.10 WITA saya sudah berada di Mesjid Raya, saya sudah memarkirkan motor kemudian berjalan memasuki mesjid, tak lupa saya menitipkan sendal di tempat penitipan. Setelah melewati pintu masuk saya terkejut melihat banyaknya penjual buku, ternyata sedang ada bazaar buku "Muslim Books Fair VI" yang diadakan oleh MUI Prov. Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Yayasan Mesjid Raya Makassar.
Setelah melewati stand tersebut, saya melihat sudah banyak orang yang menanti saat berbuka puasa namun belum ada yang mendekati santapan berbuka yang sudah tersedia. Terlihat panitia berbuka puasa masih sibuk merapikan hidangan berbuka puasa yang ditata diatas taplak. Di Mesjid Raya Makassar setiap harinya disediakan berbuka gratis bagi para jamaah, dan tempat berbukanya di pusatkan di lantai 1.

Menunggu saat dipersilahkan oleh Panitia, banyak jamaah yang bersandar di tembok melepas lelah.
Saya pun memilih untuk bersandar sejenak di tembok, sambil menunggu kami dipersilahkan untuk duduk di depan hidangan berbuka puasa. Alhamdulillah, lima belas menit kemudian kami yang sedari tadi menunggu di sekitar tempat berbuka mulai dipersilahkan untuk menempati posisi di depan hidangan berbuka puasa.

Menu Berbuka Puasa, sederhana dengan penuh rasa kesyukuran.
Di atas piring plastik kecil terdapat air mineral gelas 1 buah, roti dalam kemasan 1 buah, kue bolu hijau, segelas es buah, dan segelas kecil kopi. Dengan berbuka sederhana seperti ini saya merasa menjadi bagian dari mereka yang hidup sederhana dan senantiasa bersyukur atas apa yang mereka dapatkan.
Di seluruh ruangan ini telah terdengar alunan ayat suci Al-Qur'an yang melantun dari speaker. Kami semua menanti saat berbuka puasa, ada yang foto - foto situasi buka puasa, ada juga anak - anak yang berlarian, sedangkan panitia masih sibuk mengarahkan jamaah yang baru datang untuk menempati posisi yang sudah disediakan.

Menanti saat berbuka puasa..
Lima belas menit sebelum buka puasa, tepatnya pukul 17.50 WITA rupanya ada jamaah yang menyumbang nasi bungkus untuk santapan berbuka puasa. Awalnya saya sedikit 'jaim' untuk tidak mengambil nasi bungkus tersebut, alasan jaim saya karena mungkin masih ada orang yang lebih membutuhkan nasi tersebut dibanding saya. Namun rupanya panitia bersikeras memberikan nasi bungkus tersebut kepada saya, jadilah saya terima dengan senang hati.
Waktu terus berjalan hingga menunjukkan waktu 18.07 WITA, terdengar dari speaker pemberitahuan bahwa waktunya berbuka puasa. Kemudian dibacakanlah doa berbuka puasa yang juga terdengar dari speaker seraya para hadirin turut mengaminkan doa tersebut. Saya mengucapkan syukur alhamdulillah yang tak putus-putusnya ku panjatkan pada-Mu ya Allah engkau telah memberikan kami kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan puasa hari ke-7.
Setelah selesai doa berbuka puasa, terlihat para jamaah yang lain sudah menikmati hidangan yang tersedia di depannya dengan lahap. Pertama yang saya makan adalah es buahnya, karena kita disunnahkan makan yang manis dahulu pada saat berbuka puasa. Setelah itu barulah saya makan nasi bungkus, dari tampilan luarnya sangat sederhana. Dilihat dari bungkus yang terbuat dari kertas warna coklat yang biasa di warung makan. Setelah saya 'intip' isinya, rupanya ada nasi putih, ayam, dan cabe sachet.
Tanpa menunggu komando lagi, saya pun menyantap nasi bungkus tersebut dengan lahap. Maklum seharian ini banyak rutinitas jadi harus semangat makannya !. Rupanya banyak jamaah yang tidak memakan nasi bungkusnya, jadi mereka membawanya saja dan langsung menuju ke tempat wudhu. Saya menghabiskan dulu nasi bungkusnya, karena tanggung tinggal dikit ^_^
Setelah habis makan, saya pun langsung menuju ke tempat wudhu. Disini lagi banyak banget orang. Walaupun keran airnya banyak, namun karena memang jamaah mesjid raya yang banyak sehingga kita harus saling menunggu satu sama lain.
Akhirnya setelah berwudhu, saya menuju ke lantai 2 Mesjid Raya untuk menunaikan shalat Maghrib berjamaah. Saya pun mencari tempat untuk meletakkan tas, akhirnya saya dapat shaf kedua. Karena didepan saya kosong, jadinya saya dapat di shaf pertama. Alhamdulillah ^_^
Setelah selesai shalat Maghrib saya akhirnya bingung untuk mengisi perut lagi karena nasi tadi rupanya hanya bisa mengganjal perut sebelum hidangan utama. Saya memilih makan di Djogoyudan atau bernostalgia dengan Sate Mase Masea. Akhirnya saya memilih untuk makan sate dan segera meluncur kesana.
Demikian cerita berbuka puasa di Mesjid Raya Makassar, baca juga cerita saya tentang Al-Qur'an TERBESAR yang ada di Mesjid Raya Makassar. Pasti anda penasaran juga kan ! Oke deh sekian dulu, semoga memberikan anda informasi mengenai situasi Ramadhan di Makassar ^_^ Salam Yaa Ramadhan !
Post a Comment