SAYA (BUKAN) SANTRI
Hingar bingar peringatan Hari Santri yang diperingati tahun ini semakin terasa di jagad maya. Karena pandemi masih membersamai kita, maka etalase media sosial yang menjadi penyambung kita.
Tentu yang membaca judul post ini kaget, loh kok mendiskreditkan Santri. Saya jelaskan ya Bapak, Ibu dan Man Teman, saya hanya menegaskan bahwa memang saya (bukan) Santri. Tetapi saya ingin bercerita tentang ini.
Ya, saya (bukan) Santri yang mondok di Pesantren atau Madrasah sebagaimana orang-orang memaknainya. Tetapi saya cukup banyak berinteraksi dengan santri-santri.
Saya yang hanya lulusan Pesantren Kilat awalnya agak sungkan ikut memperingati Hari Santri. Wong saya (bukan) Santri organik. Saya ingin memaknai bagaimana Santri di mata saya.
Bagi saya Santri merupakan sebuah spirit. Bukan sekedar titel luaran lembaga pendidikan. Memang ada proses yang dijalani oleh mereka yang sempat mengenyam pendidikan di Pesantren atau Madrasah.
Adik saya bahkan salah satu Santri alumni Jogja. Tapi esensinya peringatan Hari Santri ini seyogyanya menjadi refleksi kita atas peran Santri dalam mengisi kemerdekaan bangsa dan negara ini.
Santri bagi saya bukan sekedar titel untuk menjustifikasi kita untuk menggurui yang kurang beragama, tetapi seyogyanya menjadi pengayom bagi mereka yang masih awam agama.
Santri bukan hanya sebuah titel yang melekat kepada segelintir populasi warga Indonesia bahkan dunia. Santri seyogyanya dimaknai lebih luas bahwa siapapun Anda, dari lembaga apapun Anda. Maka Anda patut menjadikan Santri sebagai inspirasi.
Sebagaimana kita juga mengidolakan budaya Pop dari Barat dan Timur lainnya. Santri mewakili semangat dan budaya pembelajar dan pantang menyerah.
Maka diperingatan Hari Santri 2021 ini yang mengangkat tema "Santri Siaga Jiwa Raga". Kita diingatkan kembali agar dapat adaptif dengan berbagai situasi dan kondisi dengan kesiapsiagaan kita baik secara lahir maupun batin.
Kita harus mampu menjadi pijar penerang dimanapun berada. Jadilah solusi bagi masyarakat, karena sesungguhnya sebagai manusia saja kita telah diajarkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Wallahu'alam bissawab.
Makassar, 23 Oktober 2021
#HariSantri2021
Post a Comment (0)