Pengantar
Tulisan kali ini akan terdiri dari tiga bagian, pertama saya mengkritik dulu kemudian mengapresiasi dan terakhir saya memberikan informasi kepada anda. Bagi anda yang tidak suka membaca kritikan langsung tutup saja tab blog ini. Sedangkan bagi anda yang mau dapat informasi tapi tidak suka baca kritik langsung ajah ke bagian bawah.
Kenapa saya blak - blakan di pengantar ini ? Ini semua untuk masukan bagi kita sebagai penonton maupun bagi pemain TIMNAS Indonesia. ! Viva TIMNAS Indonesia ..
Selamat membaca :)
Kritik
Kenapa saya memakai istilah 'nyaris kalah' dalam tulisan kali ini ? Tulisan ini merupakan ungkapan dari seorang penonton melalui layar TV. Keunggulan di babak pertama berbalik menjadi kenyarisan di babak kedua.
Pertandingan Indonesia vs Turkmenistan pada 28 Juli lalu sepatutnya diambil sebagai pelajaran dan evaluasi bagi penonton pada umumnya, dan pada pelatih serta pemain pada khususnya.
Kemenangan yang nyaris kalah tersebut merupakan 'cambuk' bagi pemain untuk terus berusaha dan tidak mudah terlena oleh kemenangan sesaat. Kita tahu kalau bola itu bundar, itu artinya semuanya mungkin - mungkin saja. Nothing Impossible kata bule.
Coba deh kita bayangkan kalau ditambah waktu ajah 10 menit, gak dielakkan lagi kita bakal kalah set dari mereka. Secara kita lihat waktu kita tandang ke tempat mereka, lapangan tidak bersahabat dan mereka mampu untuk survive walaupun infrastruktur nggak mendukung.
Lah kita, Gelora Bung Karno (GBK) semulus itu, sehingga kita meremehkan mereka yang bisa saya bilang mempunyai semangat juang lebih besar daripada kita. Terang saja waktu mereka tertinggal di babak pertama, apakah anda lihat raut wajah kecewa atau putus asa dari wajah pemain Turkmenistan ?
Saya berani berkata, TIDAK !. Karena mereka yakin dan percaya bahwa semuanya mungkin sampai peluit tanda pertandingan berakhir usai. Mau bukti lagi ? Dua gol yang mereka ciptakan dari pemain mereka di babak kedua tentunya sangat mengherankan bukan. Sampai - sampai pemain kita kelabakan mengejar mereka.
Seharusnya momen kita bertandang ke tempat orang menjadi ajang untuk mengukur kemampuan lawan. Bukannya kita bangga dengan skor imbang, bahkan banyak orang menyalahkan lapangan di Turkmenistan. Harusnya yang kita lakukan justru WASPADA, karena lapangan mereka seperti itu harusnya kita sudah lihat pola dari lawan.
Time to Appreciate ..
Setelah mengkritik, saatnya saya mengapresiasi. Ketika melihat performa tim mungkin kita lihat adalah kurangnya persiapan, karena mereka harus menjalani laga tandang sedangkan latihan hanya 10 hari. Lanjut lagi dengan permasalahan internal dari PSSI yang konon katanya 'zero budget' menjadi kendala tersendiri pada saat pengurusan administrasi pemain ke Turkmenistan.
Namun dibalik permasalahan tersebut, toh kita juga menang dengan skor agregat Indonesia 5 GOL sedangkan Turkmenistan 4 GOL. Hal yang patut menjadi perhatian sekarang adalah bagaimana strategi untuk meloloskan diri di babak penyisihan ketiga pra-piala dunia 2014.
Informasi
Kalau Indonesia nyaris kalah, beberapa negara justru menang telak dari lawannya berikut adalah skor pertandingan babak kedua kualifikasi PPD 2014 Zona Asia. (skor dibawah merupakan skor agregat)
Thailand 3-2 Palestina
Libanon 4-2 Bangladesh
Cina 13-3 Laos
Turkmenistan 4-5 Indonesia
Kuwait 5-1 Filipina
Oman 4-0 Myanmar
Arab Saudi 8-0 Hong Kong
Iran 5-0 Maladewa
Suriah 6-1 Tajikistan
Qatar 4-2 Qatar
Irak 2-0 Yaman
Singapura 6-4 Malaysia
Uzbekistan 7-0 Kyrgystan
UEA 5-2 India
Yordania 10-1 Nepal
Lihatkan ? Cuman Indonesia dan Thailand saja yang nyaris kalah. Sedangkan Cina dan Yordania menang telak atas lawannya. Harusnya kita mempelajari tuh taktiknya yang memang telak.
Lalu bagaimana nasib kita di babak ketiga penyisihan PPD 2014 ? Hingga saat ini masih menunggu kepastian dari Brazil yang mengadakan pengundian untuk zona Asia. Namun sebagai bahan pertimbangan, berikut daftar negara berdasarkan peringkatnya, yang digolongkan dalam empat kelompok. Yakni unggulan satu hingga unggulan empat.
Unggulan 1 : Jepang, Australia, Korea Selatan, Iran, Cina.
Unggulan 2 : Uzbekistan, Qatar, Yordania, Arab Saudi, Kuwait.
Unggulan 3 : Bahrain, Suriah, Oman, Irak, UEA.
Unggulan 4 : Korea Utara, Thailand, Singapura, Indonesia, Libanon.
Mau tahu siapa lawan Indonesia di babak penyisihan ketiga ? ..
Tulisan kali ini akan terdiri dari tiga bagian, pertama saya mengkritik dulu kemudian mengapresiasi dan terakhir saya memberikan informasi kepada anda. Bagi anda yang tidak suka membaca kritikan langsung tutup saja tab blog ini. Sedangkan bagi anda yang mau dapat informasi tapi tidak suka baca kritik langsung ajah ke bagian bawah.
Kenapa saya blak - blakan di pengantar ini ? Ini semua untuk masukan bagi kita sebagai penonton maupun bagi pemain TIMNAS Indonesia. ! Viva TIMNAS Indonesia ..
Selamat membaca :)
Kritik
Kenapa saya memakai istilah 'nyaris kalah' dalam tulisan kali ini ? Tulisan ini merupakan ungkapan dari seorang penonton melalui layar TV. Keunggulan di babak pertama berbalik menjadi kenyarisan di babak kedua.
Pertandingan Indonesia vs Turkmenistan pada 28 Juli lalu sepatutnya diambil sebagai pelajaran dan evaluasi bagi penonton pada umumnya, dan pada pelatih serta pemain pada khususnya.
Kemenangan yang nyaris kalah tersebut merupakan 'cambuk' bagi pemain untuk terus berusaha dan tidak mudah terlena oleh kemenangan sesaat. Kita tahu kalau bola itu bundar, itu artinya semuanya mungkin - mungkin saja. Nothing Impossible kata bule.
Coba deh kita bayangkan kalau ditambah waktu ajah 10 menit, gak dielakkan lagi kita bakal kalah set dari mereka. Secara kita lihat waktu kita tandang ke tempat mereka, lapangan tidak bersahabat dan mereka mampu untuk survive walaupun infrastruktur nggak mendukung.
Lah kita, Gelora Bung Karno (GBK) semulus itu, sehingga kita meremehkan mereka yang bisa saya bilang mempunyai semangat juang lebih besar daripada kita. Terang saja waktu mereka tertinggal di babak pertama, apakah anda lihat raut wajah kecewa atau putus asa dari wajah pemain Turkmenistan ?
Saya berani berkata, TIDAK !. Karena mereka yakin dan percaya bahwa semuanya mungkin sampai peluit tanda pertandingan berakhir usai. Mau bukti lagi ? Dua gol yang mereka ciptakan dari pemain mereka di babak kedua tentunya sangat mengherankan bukan. Sampai - sampai pemain kita kelabakan mengejar mereka.
Seharusnya momen kita bertandang ke tempat orang menjadi ajang untuk mengukur kemampuan lawan. Bukannya kita bangga dengan skor imbang, bahkan banyak orang menyalahkan lapangan di Turkmenistan. Harusnya yang kita lakukan justru WASPADA, karena lapangan mereka seperti itu harusnya kita sudah lihat pola dari lawan.
Time to Appreciate ..
Setelah mengkritik, saatnya saya mengapresiasi. Ketika melihat performa tim mungkin kita lihat adalah kurangnya persiapan, karena mereka harus menjalani laga tandang sedangkan latihan hanya 10 hari. Lanjut lagi dengan permasalahan internal dari PSSI yang konon katanya 'zero budget' menjadi kendala tersendiri pada saat pengurusan administrasi pemain ke Turkmenistan.
Namun dibalik permasalahan tersebut, toh kita juga menang dengan skor agregat Indonesia 5 GOL sedangkan Turkmenistan 4 GOL. Hal yang patut menjadi perhatian sekarang adalah bagaimana strategi untuk meloloskan diri di babak penyisihan ketiga pra-piala dunia 2014.
Informasi
Kalau Indonesia nyaris kalah, beberapa negara justru menang telak dari lawannya berikut adalah skor pertandingan babak kedua kualifikasi PPD 2014 Zona Asia. (skor dibawah merupakan skor agregat)
Thailand 3-2 Palestina
Libanon 4-2 Bangladesh
Cina 13-3 Laos
Turkmenistan 4-5 Indonesia
Kuwait 5-1 Filipina
Oman 4-0 Myanmar
Arab Saudi 8-0 Hong Kong
Iran 5-0 Maladewa
Suriah 6-1 Tajikistan
Qatar 4-2 Qatar
Irak 2-0 Yaman
Singapura 6-4 Malaysia
Uzbekistan 7-0 Kyrgystan
UEA 5-2 India
Yordania 10-1 Nepal
Lihatkan ? Cuman Indonesia dan Thailand saja yang nyaris kalah. Sedangkan Cina dan Yordania menang telak atas lawannya. Harusnya kita mempelajari tuh taktiknya yang memang telak.
Lalu bagaimana nasib kita di babak ketiga penyisihan PPD 2014 ? Hingga saat ini masih menunggu kepastian dari Brazil yang mengadakan pengundian untuk zona Asia. Namun sebagai bahan pertimbangan, berikut daftar negara berdasarkan peringkatnya, yang digolongkan dalam empat kelompok. Yakni unggulan satu hingga unggulan empat.
Unggulan 1 : Jepang, Australia, Korea Selatan, Iran, Cina.
Unggulan 2 : Uzbekistan, Qatar, Yordania, Arab Saudi, Kuwait.
Unggulan 3 : Bahrain, Suriah, Oman, Irak, UEA.
Unggulan 4 : Korea Utara, Thailand, Singapura, Indonesia, Libanon.
Mau tahu siapa lawan Indonesia di babak penyisihan ketiga ? ..
Post a Comment