Letter to Scotland

Dua puluh sembilan tahun yang lalu, belum genap 12 Purnama saya terlahir ke dunia, Ayah mendapatkan kesempatan untuk studi lanjut di Negeri Queen Elizabeth, Scotland. 

Kala itu rasa kerinduan membuncah dari Mama dan saya yang belum bisa baca-tulis terungkapkan lewat sebuah surat yang ditulis oleh Mama.

Surat yang mewakili isi hati dan perasaan kami kepada Ayahanda yang sedang menimba ilmu di sana. Subuh ini saya menitikkan air mata, ketika 29 tahun kemudian saya membaca surat-surat tulisan tangan Mama.

Seolah surat itu dibuat oleh tangan mungil seorang Anak bernama Ananda A. Fikar yang diwakili oleh Mama. Seorang anak kecil imut dan lucu yang tinggal di sebuah lorong di Pusat Kota Makassar, Jl. Laiya.

Walau kini keduanya telah menempuh hidup masing-masing. Ayah & Mama telah mewariskan DNA kepada saya dan adik-adik. Nyaris bertepatan dengan kegalauan hati saya untuk menempuh studi lanjut ke luar Negeri.

Semoga Allah SWT memberi ketentuan terbaik kepada saya atas berbagai pilihan hidup yang saya ambil. 

Semoga petunjuk demi petunjuk, puzzle demi puzzle kehidupan bisa saya rangkai hingga nantinya saya bisa melihat bagaimana skenario besar dari Allah SWT untuk saya dan ketiga adik saya.

Terima kasih Mama telah mendokumentasikan perasaan dan curahan hatinya pada selembar kertas yang dapat melintasi zaman dan menjadi inspirasi bagi saya dan adik-adik.

Makassar, 13 Desember 2021
أحدث أقدم
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...