Adapun Merdeka Belajar digunakan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Makarim sebagai transformasi kebijakan di bidang pendidikan. Dikutip dari Kompas.com (2020), Nadiem Makarim menjelaskan alasan filosofis pemilihan "Merdeka Belajar" yakni filsafat Ki Hadjar Dewantara yang menginspirasi dirinya dan timnya mengenai konsep Kemerdekaan dan Kemandirian.
Menurut Nadiem kedua konsep ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Nadiem mencontohkan saat ini anak-anak tidak lagi harus mengikuti kurikulum yang tersedia, namun bisa menggunakan metode belajar yang paling cocok digunakan. (Kompas.com, 2020)
Mendikbudristek RI, Nadiem juga menyatakan bahwa kemerdekaan itu juga berlaku untuk guru di dalam kelas, agar dapat menentukan sendiri apa cara mengajar yang terbaik untuk anak didiknya. Manfaat bagi kepala sekolah, yakni secara mandiri dapat menentukan apa yang terbaik dalam hal menggunakan anggaran. (Kompas.com, 2020) Paparan di atas diungkapkan Nadiem di awal-awal pencanangan program Merdeka Belajar.
Lebih lanjut, pengenalan "Merdeka Belajar" diawali pada peluncuran episode pertama pada 11 Desember 2019. Dalam peluncuran ini ada empat kebijakan yang diumumkan saat itu, yaitu tentang Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi. Empat pokok program kebijakan tersebut sesuai dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menugaskan Mendikbudristek RI. (jendela.kemdikbud.go.id, 2023) Sejak diluncurkan, Merdeka Belajar telah memasuki episode ke-26 yang saling berkesinambungan.
Tentunya kerja keras dan sinergi pemangku kepentingan dan juga masyarakat yang terlibat dalam ekosistem "Merdeka Belajar" ini perlu kita apresiasi. Namun demikian, sebagaimana telah kita ketahui bahwa periodesasi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan selesai di tahun 2024 ini. Hal ini tentu berimplikasi terhadap berbagai kebijakan yang telah dilaksanakan.
Estafet kepemimpinan Indonesia selanjutnya akan dipegang oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang telah ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2024-2029. Dalam masa kampanye, pasangan ini mengusung visi "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045" dan pasangan ini diasosiasikan sebagai penerus Presiden Joko Widodo.
Dikutip dari Gatra.com (2023), Prabowo-Gibran berkomitmen untuk melakukan inovasi pendidikan. Hal ini tertuang dalam dokumen Visi-Misi Prabowo Gibran yang menempatkan inisiatif tersebut pada Asta Cita nomor 4 yakni, “Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Dalam program untuk inovasi pendidikan tersebut Prabowo-Gibran berkomitmen untuk melanjutkan program Kartu Indonesia Pintar yang sebelumnya dicanangkan oleh Presiden Jokowi sekaligus memperluas cakupannya sampai ke pesantren dan perguruan tinggi. (Gatra.com, 2023)
Selain itu, dalam inovasi pendidikan ini, Prabowo-Gibran juga akan melakukan pembenahan kurikulum perguruan tinggi, pendidikan vokasi, dan politeknik dengan mendasarkannya kepada riset yang terhubung dengan industri. (Gatra.com, 2023)
Bahkan Prabowo-Gibran juga akan meningkatkan dana riset dan inovasi sekitar 1,5% hingga 2% dari Produk Domestik Bruto Indonesia selama 5 tahun. Prabowo-Gibran juga akan meningkatkan kualitas pendidikan keagaamaan di lingkungan pesantren dan juga memberi beasiswa untuk para santri demi meningkatkan kemungkinan mereka melanjutkan pendidikan baik di level nasional maupun internasional. (Gatra.com, 2023)
Walau demikian berdasarkan penelusuran penulis, Prabowo-Gibran tidak secara spesifik memberikan pernyataan untuk melanjutkan "Merdeka Belajar". Tetapi, jika merujuk pada asosiasi Prabowo-Gibran dengan keberlanjutan program Presiden Jokowi, maka kemungkinan "Merdeka Belajar" turut menjadi bagian yang masuk dalam pertimbangan.
Selain apresiasi dan juga komitmen keberlanjutan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Perlu atau tidaknya "Merdeka Belajar" dilanjutkan patut mempertimbangkan kritik dan juga evaluasi "Merdeka Belajar" selama penerapannya.
Menutup tulisan ini, izinkan saya mengajak pembaca untuk merenungi kembali makna dari pendidikan. Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei dipilih dari tanggal lahir Ki Hadjar Dewantara yang juga merupakan Bapak Pendidikan Nasional.
Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan adalah proses memanusiakan individu, membebaskannya dalam segala aspek kehidupan, baik fisik, mental, fisik, dan spiritual. Ki Hadjar Dewantara juga menyarankan agar anak-anak dididik sesuai dengan tatanan alam dan semangat zaman. Tatanan alam menggambarkan konten dan bentuk kondisi lingkungan, sedangkan semangat zaman merujuk pada pendidikan dan instruksi yang sesuai dengan era agar anak-anak dapat sejalan dengan perkembangan zaman. (berandainspirasi.id)
Mengacu pada filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, maka seyogyanya pendidikan mampu bersesuaian dengan tatanan alam dan adaptif dengan semangat zaman. Kemajuan teknologi dan globalisasi di berbagai bidang tentu menjadi tantangan di era kekinian.
Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama memaknai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan juga masa depan pendidikan Indonesia dengan optimisme dan semangat menyongsong Indonesia Emas 2045.
Referensi
Kompas.com, Ini Penjelasan Mendikbud Nadiem Soal Konsep Merdeka Belajar - https://nasional.kompas.com/read/2020/08/27/16515301/ini-penjelasan-mendikbud-nadiem-soal-konsep-merdeka-belajar, diakses 2 Mei 2024
Kemdikbud.go.id, Merdeka Belajar dalam Enam Episode Kebijakan - https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/fokus/detail/merdeka-belajar-dalam-enam-episode-kebijakan , diakses 2 Mei 2024
Gatra.com, Ini Ternyata Sejumlah Komitmen Inovasi Pendidikan Ala Prabowo-Gibran - https://www.gatra.com/news-588199-pemilu-2024-ini-ternyata-sejumlah-komitmen-inovasi-pendidikan-ala-prabowo-gibran.html , diakses 2 Mei 2024
Berandainspirasi.id, Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara -https://berandainspirasi.id/filosofi-pendidikan-nasional-ki-hadjar-dewantara/ , diakses 2 Mei 2024.
Bacaan lebih lanjut:
26 episode Merdeka Belajar dapat diakses melalui: https://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/ atau ringkasan 26 episodenya dapat diakses melalui: https://kspstendik.kemdikbud.go.id/berita/detail/26-episode-merdeka-belajar-kemendikbudristek
Post a Comment (0)